PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) optimistis kinerja Bank Sinarmas (BSIM) bakal tumbuh pesat pada masa mendatang. Sebab, kemunculan BSIM yang merupakan anak usaha Grop Sinarmas itu langsung mendapat respon positif pelaku pasar. Tercatat tiga kali secara beruntun saham BSIM mengalami auto reject atas pasca IPO di lantai bursa beberapa waktu lalu.
”Kami selaku induk usaha dari Bank Sinarmas menaruh harapan besar. Dan, kami percayay Bank Sinarmas akan menjadi perseroan yang sangat konpetitif dan likuid,” ujar Kurniawan Udjaja, Direktur PT Sinar Mas Multiartha, di Jakarta belum lama ini.
Dengan harapan besar itu, pihaknya mengharapkan Bank Sinarmas tumbuh 15 persen pada 2011 mendatang. Dengan target pertumbuhan sebesar itu, maka peluang kontribusi Bank Sinarmas secara konsolidasi pada induk usaha akan meningkat. Sebab, selama ini Bank Sinarmas baru menyumbang 7,5 persen dari keseluruhan pendapatan induk usaha. ”Dengan dana hasil IPO sekitar Rp 240 miliar, target itu tidak akan sulit digapai,” jelasnya.
Manajemen Bank Sinarmas sebelumnya menargetkan pertumbuhan kredit 22 persen sepanjang 2011. Itu artinya, pertumbuhan kredit akan menjadi sekitar Rp 8,29 triliun dari proyeksi akhir tahun 2010 Rp 6,8 triliun. Ekspansi kredit masih tetap pada sektor komersial 60 persen konsumer 40 persen. "Kita tetap optimistis tersebut bisa tercapai," ungkap Freenyan Liwang, Direktur Utama BSIM.
Optimisme itu sebut Liwang masih sangat realistik. Sebab, merujuk data Oktober lalu, perseroan telah menyalurkan kredit senilai Rp 6,7 triliun. Perseroan akan memaksimalkan penyaluran kredit dengan cara bekerjasama pada sejumlah Lembaga Pembiayaan Konsumen (LPK) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta koperasi.
Memang kontribusi Bank Sinarmas bila dibanding dengan anak usaha lainnya macam asuransi dan jasa sekuritas masih rendah. Secara keseluruhan, total pendapatan SMMA dari seluruh lini usaha pada 2010 mencapai Rp 9,693 triliun. Anak usaha di bidang asuransi tercatat sebagai aktor utama penyumbang terbesar sekitar 70 persen lebih. Sementara jasa sekuritas yaitu Sinarmas Sekuritas (DH) menyumbang sebesar 18,5 persen. ”Kami masih optimis pendapatan hingga akhir tahun bisa menyentuh Rp 10 triliun,” imbuh Kurniawan.
Terkait potensi kinerja SMMA pada 2011, manajemen menargetkan pertumbuhan 10-15 persen. Target itu berlaku untuk kinerja laba bersih yang hingga kini tercatata sebesar Rp 749 miliar. Pada pengujung tahun tahun diperkirakan menembus Rp 800 milliar. (*)
No comments:
Post a Comment