Saham PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) menjadi buruan investor sepanjang perdagangan Selasa. Investor sacara bergelombang melakukan koleksi terhadap saham rokok asal Malang, Jawa Timur tersebut. Efeknya, saham perseroan mengalami auto riject (menyentuh batas atas, Red) setelah menguat 170 point (24,28 persen) ke posisi Rp 870.
Melonjaknya saham perseroan sejatinya terjadi sejak perdagangan awal pekan lalu. Kala itu, saham perseroan menguat sebesar 20 point (2,94 persen) ke level Rp 700. Kenaikan itu memang belum signifikan menyusul belum berkembangnya rumor yang menyelimuti kinerja perseroan ke depan.
Tetapi, rumor yang menyeruak begitu kuat dikalangan pelaku pasar sepanjang perdagangan Selasa (22/3). Sejumlah investor kawakan menyebutkan bahawa saham perseroan dalam jangka pendek akan dikerek ke level Rp 1200. Menurut investor tersebut, sejumlah investor asing siap menyerap saham perseroan untuk menjadi pengendali atas saham yang dilepas ke public sebesar 20 persen. ”Ya, sepertinya momen perseroan melepas 20 persen saham ke public sudah tiba. Tetapi, waktu pasnya belum tahu,” ujar Alex M salah satu pelaku pasar.
Menurut kalkulasi Alex, meroketnya saham perseroan tersebut terkait dengan rencana perseroan melakukan private placement dalam waktu dekat. Private placement itu harus dilakukan RMBA pascamasuknya PT BAT Indonesia Tbk (BATI). Sebab, menilik regulasi pasar modal, Bentoel diharuskan melepas kembali sahamnya ke publik minimal 20 persen. Kewajiban tersebut sebagai prasyarat perseroan menambah kepemilikan saham beredar di tengah masyarakat. ”Harus mengikuti regulasi dung,” imbuhnya.
Selain itu, ekspansi bisnis tahun ini dan kinerja yang positif turut mendorong penguatan harga saham. RMBA pada perdagangan Senin (21/3) naik 20 point (2,94 persen) menjadi Rp 700. Dan, pada penutupan Selasa (22/3), mengalami auto reject setelah menguat 170 point (24,28 persen) ke Rp 870 dengan volume 10,021 lot. Diprediksi pada perdagangan hari ini, saham dengan capital market senilai Rp 6298 miliar tersebut akan kembali menjadi incaran investor.
”Memang betul dalam waktu dekat pemegang saham existing yaitu British American Tobacco (BAT) bakal menambah kepemilikan saham di Bentoel. Selain itu, ada rumor yang tidak kalah penting RMBA bakal go private,” tukas Fendi Susiyanto, analis pasar modal ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (22/3).
Kalau rumor itu benar sebut Fendi, kemungkinan investor memburu saham Bentoal akan terus meningkat. Secara valuasi, memang saat ini saham perseroan masih sangat potensial untuk dijadikan barang koleksi. Apalagi, belum ada indikasi mengalami oversold atau overbought. ”Cukup menjanjikan untuk saat ini saham Bentoel,” jelasnya. (*)
No comments:
Post a Comment