Indeks harga saham gabungan (IHSG) memang sukses menyudahi perdagangan di zona positif. Tetapi, perjalanan indeks tidak menggembirakan menyusul momentum penguatan di menit-menit terakhir. Superioritas indeks jelas tidak tersaji seperti perdagangan-perdagangan sebelumnya. "Pasar masih cenderung fluktuatif dan belum sepenuhnya stabil. Itu akan memengaruhi indeks pada perdagangan hari ini yang diprediksi bergerak alot," ungkap Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (16/3).
Purwoko menyebutkan, dalam kondisi valuasi market tidak menentu, dengan perkiraan pelaku pasar masih wait and see. Pengaruhnya, harga komoditas harga komoditas juga akan ikut terpengaruh negatif. Karena itu, indeks akan bergerak kisasaran support 3510 dan resistence 3563. Saham rekomendasi adalah Charoen Pokphan (CPIN), AKRA, London Sumatera PLantation (LSIP), Wintermars (WINS), BMTR. "Salah satu faktor yang aka menjadi fokus investor adalah laporan kinerja emiten 2010, serta pergerakan harga komoditas yang banyak dipengaruhi kondisi geo politik Timur Tengah (Timteng) serta faktor permintaan dari jepang pasca bencana," tutur Purwoko.
Sementara Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas memerediksi indeks hari ini secara teknikal akan bergerak cenderung mixed. Indeks akan bergerak dikisaran support 3504 dan resistence 3551. Pasar masih memantau perkembangan penanggulangan nuklir oleh pemerintah Jepang. Selain itu, gejolak Timur Tengah (Timteng) yang mulai meluas ke Bahrain dapat memicu kembali kenaikan minyak. "Saya rasa pelaku pasar masih terus menunggu kelanjutan bencana Jepang dan politik Timteng," ucap Jeff Tan. Dia menyarankan untuk mengoleksi sejumlah dengan fundamental kuat. Diantaranya International Nicle (INCO), Krakatau Steel (KRAS), Bank Danamon (BDMN) dan, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).
Menutup perdagangan, Rabu (16/3), Indeks naik tipis 6,994 poin (0,19 persen) ke level 3.531,477. Sementara Indeks LQ 45 stagnan, naik 0,176 poin (0,02 persen) ke level 629,479. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 101.639 kali pada volume 3,003 miliar lembar saham senilai Rp 4,033 triliun. Sebanyak 121 saham naik, 89 saham turun, dan 91 saham stagnan. Dana asing kembali keluar dari lantai bursa. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) sebesar Rp 309,105 miliar di seluruh pasar.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia. Indeks Komposit Shanghai menguat 34,85 poin (1,20 persen) ke level 2.931,10. Indeks Hang Seng naik tipis 22,63 poin (0,10 persen) ke level 22.700,88. Indeks Nikkei 225 melesat 488,57 poin (5,68 persen) ke level 9.093,72. Indeks Straits Times naik 30,43 poin (1,03 persen) ke level 2.976,51.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Bayan (BYAN) naik Rp 650 ke Rp 17.700, Indomobil (IMAS) naik Rp 300 ke Rp 7.500, Asahimas (AMFG) naik Rp 275 ke Rp 5.100, dan Bank Danamon (BDMN) naik Rp 250 ke Rp 6.550. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Schering Plough (SCPI) turun Rp 4.000 ke Rp 28.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.500 ke Rp 40.050, Astra Internasional (ASII) turun Rp 600 ke Rp 54.300, dan Surya Citra (SCMA) turun 225 ke Rp 3.850. (*)
No comments:
Post a Comment