Tuesday, 1 March 2011

Indika Caplok MBSS Pasca Listing

PT Indika Energy Tbk (INDY) dipastikan mencaplok PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS). Itu terjadi menyusul option agreement yang telah disepakati pada 26 November 2010 lalu. Merujuk perjanjian itu, INDY akan melakukan eksekusi 180 hari atau enam bulan pasca MBSS listing di lantai bursa efek Indonesia (BEI).
Berdasar option agreement itu, INDY menguasai dan membeli 51 persen saham milik PT Patin Resources, Patricia Pratiwi Suwati Prasatya, dan Ingrid Ade Sundari Prasatya. Pembelian dilakukan melalui eksekusi hak (opsi beli), Indika akan membeli saham pada harga 5 persen lebih tinggi atau rendah dari harga perdana saham (IPO) MBSS. ”Perjanjiannya telah ditandatangani. Saat ini kami sedang fokus IPO,” ucap Patricia Pratiwi Suwati Prasatya, Direktur Utama MBSS, di Jakarta, Selasa (1/3).
Patricia menambahkan, membeli saham milik Patin Resources sebanyak 981,265 juta lembar. Indika juga membeli saham milik Patricia Pratiwi Suwati Prasatya dan dan Ingrid Ade Sundari Prasatya punya masing-masing 275 juta lembar. "Ini menjadi petanda baik bagi kelangsungan perusahaan ke depan. Apalagi tantangannya tidak ringan pasca listing,” tukasnya.
Hanya saja, kepastian batas atas atau bawah yang diambil, harus melihat harga pasar yang terbentuk sejak 6 bulan MBSS mencatatkan saham perdananya. Selanjutnya, Indika akan jadi pengendali baru MBSS dengan kepemilikan 912,913 juta lembar saham. Sementara kepemilikan Patricia Pratiwi Suwati Prasatya dan dan Ingrid Ade Sundari Prasatya akan hilang. Sedangkan saham MBSS milik Patin Resources hanya 618.351.414 juta lembar atau 34,5 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. "Opsi pasti akan dilaksanakan. Mereka full commitment," imbuh Patricia.
Menurut Penjamin emisi efek perseroan, Iman Rachman dari Mandiri Sekuritas, penetapan harga mengacu pada price earning (PE) 8,7-11 kali. PE ini sudah didiskon dari rata-rata industri 14 kali. "Mungkin relatif mahal bagi sebagian investor, terutama ritel. Tapi PE masih relatif lebih murah dibandingkan industri," Kata Iman.
Sementara pihak INDY mengklaim siap menyerap sebanyak 51 persen saham MBSS. Mereka tetap berkomitmen dengan perjanjian yang telah diteken kedua belah pihak beberapa waktu sebelumnya. Karena itu, tidak ada alasan bagi INDY untuk mengelak atau menghindar dari kesepakatan yang telah disepakati. "Kita tetap pada komitmen awal. Lihat saja waktu eksekusinya nanti,” tutur Wisnu Wardhana, Wakil Direktur Utama INDY di Jakarta. (*)

No comments:

Post a Comment