Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi belum beranjak dari bayang-bayang badai koreksi. Fluktuasi market yang mulai menyergap indeks rupanya menjadi hantu menakutkan pelaku pasar. Di samping itu, sejumlah valuasi harga sejumlah emiten mulai memasuki jenuh beli. "Indeks akan mengulasi gerakan serupa. Pasar masih bergerak tidak pasti sejalan situasi market global yang mulai labil," tukas Billy Budiman, Head of Tecnical Analyst PT Batavia Prosperindo Securities, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (10/3).
Aksi profit taking diprediksi juga masih akan berlanjut. Investor mulai skeptis dengan gejolak yang melanda Timur Tengah (Timteng). Pasang surut gejolak politik di Timteng itu memengaruhi psikologi investor untuk melanjutkan koleksi pada sejumlah saham. Mereka mengambil keputusan tepat dengan melakukan aksi jual sambil menunggu stabilitas market global. "Aksi jual masih tetap akan terjadi. Investor khawatir karena pola pasar cenderung menurun," imbuhnya.
Selain itu, menilik data perdagangan kemarin, transaksi asing juga menunjukkan tanda negatif. investor asing setidaknya melakukan aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 29,3 miliar dengan pembelian asing Rp 845,4 miliar dan penjualan asing mencapai Rp 874,7 miliar. "Ini juga akan berlanjut," tukas Billy.
Karenanya, indeks pada perdagangan hari ini akan bergerak dikisaran 3540-3550 untuk support dan 3600-3610 untuk resistence. Sejumlah saham komoditas dan perbankan masih tetap laik untuk dikoleksi. Termasuk saham-saham Astra group masih akan menjadi penyangga atas koreksi indeks.
Pada perdagangan Kamis (10/3), Indeks ditutup melemah 11,027 poin (0,31 persen) ke level 3.587,648. Indeks LQ 45 juga melemah 2,278 poin (0,35 persen) ke level 641,764. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 92.583 kali pada volume 3.336,5 juta lembar saham senilai Rp 3,196 triliun. Sebanyak 76 saham naik, 127 saham turun, dan 79 saham stagnan.
Saham-saham yang turun harganya antara lain PGN (PGAS) turun Rp 50 menjadi Rp 3.725, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 50 menjadi Rp 6.350, Astra International (ASII) turun Rp 150 menjadi Rp 56.300, International Nickel (INCO) turun Rp 200 menjadi Rp 4.750. Sedangkan saham-saham yang naik harganya PTBA naik Rp 250 menjadi Rp 20.550, Kalbe Farma (KLBF) naik Rp 50 menjadi Rp 3.050, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 450 menjadi Rp 40.950, Bank Bukopin (BBKP) naik Rp 30 menjadi Rp 620.
Pergerakan bursa Asia. Indeks Komposit Shanghai melemah 43,99 poin (1,47 persen) ke level 2.958,16. Indeks Hang Seng melemah 195,22 poin (0,82 persen) ke level 23.614,89. Indeks Nikkei-225 melemah 155,12 poin (1,46 persen) ke level 10.434,38. Indeks Straits Times melemah 19,89 poin (0,99 persen) ke level 1.981,58. (*)
No comments:
Post a Comment