Industri perbankan sepanjang 2011 diprediksi mengalami puncak-puncaknya. Para analis pun tidak ragu menempatkan potensi itu diurutan terdepan. Dan, terbbukti, belum genap satu semester, pelaku perbankan sudah banyak menangguk untung.
Hampir dalam segala sektor industri perbankan mengalami lonjakan signifikan. Bank Central Asia (BBCA) mengalami ekspansi kredit sebesar 24,57 persen menjadi Rp 153,97 triliun dibanding tahun lalu dikisaran Rp 123,59 triliun. Dan kredit bermasalah turun turun dari level 0,73 ke posisi 0,64 persen. Sementara dana pihak ketiga (DPK) tercatat menjadi Rp 277,52 triliun disbanding dengan tahun sebelumnya Rp 244,66 triliun.
Sedangkan fakta yang sama dialami juga oleh Bank Syariah Bukopin (BSB), selaku unit syariah Bank Bukopin (BBKP). Dimana BSB sepanjang 2010 sukses mengumpulkan DPK mencapai Rp 1,622 triliun. Padahal, tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 1,272 triliun, atau mengalami peningkatan Rp 350 miliar atau 27,52 persen sepanjang tahun lalu, ”Sektor perbankan memang akan menemui titik puncaknya pada tahun ini. Terbukti, belum genap satu semester pertumbuhannya sudah luar biasa,” ungkap Muhammad Reza, analis pasar modal di Jakarta, akhir pekan lalu.
Hal yang sama juga ditunjukkan PT Bank UOB Buana. Di mana sepanjang 2010 lalu, Bank tersebut mampu merealisasikan pembiayaan kredit sebesar Rp 27,4 triliun, atau tumbuh sebesar 73,17 persen dibanding realisasi tahun lalu di level Rp 15,82 triliun. Sedangkan total DPK juga naik menjadi Rp 28,27 triliun. Angka tersebut terdiri dari giro sebesar Rp 3,21 triliun, tabungan sebesar Rp 7,31 triliun dan deposito berjangka sebesar Rp 17,75 triliun. ”Makanya, kalau melihat data perdagangan Jumat (25/3) lalu, aksi beli investor asing meningkat khususnya pada sector perbankan. Ini membuktikan kalau sector ini sangat menjanjikan,” imbuh Reza.
Meski masih banyak ditopang sektor kredit retail komersial dan korporasi, pelaku perbankan juga bertekad meningkatkan pangsa pasar kredit konsumer. Salah satu strategi yang bakal dilakukan adalah dengan peluncuran produk serta program baru dan juga menggandeng kerjasama dengan developer-developer terkemuka di Indonesia. ”Kami akan garap semua sector. Kalau bias ya merata,” tutur Agatha V. Lina, Assistant Vice President Head of Corporate Secretary PT UOB Buana, di Jakarta, akhir pekan lalu. (*)
No comments:
Post a Comment