Wednesday, 2 March 2011

Investor Tanggalkan Transaksi

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terlempar dari level 3500. Itu terjadi setelah dalam perdagangan kemarin, investor secara bergelombang melenggang meninggalkan lantai bursa. Mereka memilih menahan diri sambil menunggu situasi normal. "Melihat gejala yang mencuat sepertinya investor disergap rasa cemas. Karena itu, kemungkinan besar indeks hari ini akan tetap melanjutkan koreksi," ungkap Billy Budiman, Head of Tecnical Analyst Prosperindo Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (2/3).
Billy menyebutkan pelemahan indeks itu terlihat dari performa sepanjang perdagangan kemarin yang berlangsung kurang meyakinkan. Efeknya, indeks tidak bisa mempertahankan rekor baru diangka 3500. Alih-alih melewati angka 3500, mengamankan posisi resistence di bawah level itu indeks tidak sukses. "Ini yang membuat investor pikir untuk kembali pasar," imbuh Billy.
Di saat bersamaan sambung Billy, situasi bursa global dan regional sedang tidak mendukung. Koreksi mulai teratur mendera indeks utama bursa global. situasi ini biasanya akan menjalar dan menghampiri bursa domestik. Gejalanya, investor mulai malas-malasan untuk melakukan transaksi. Efeknya, nilai transaksi sangat tipis. "Mungkin butuh penyegar untuk beberapa hari mendatang," tukasnya.
Billy melanjutkan, indeks yang diramalkan tenggelam dalam badai koreksi hari ini akan mencoba mengembara dikisaran support 3450-3460 dan Resistance 3510-3520. Sejumlah saham-saham utama diprediksi bakal menyanggah indeks dari terpaan koreksi lebih dalam. Saham-saham itu macam Indofood Sukses Makmur (INDF), United Tractor (UNTR), Bank Central Asia (BBCA), Bank Danamon (BDMN), Astra International (ASII), dan Jasa Marga (JSMR). ”Indeks hari ini akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Tetapi, tergantung pada pergerakan bursa regional,” imbuh Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas, ketika dihubungi terpisah. Dia menambahkan, indeks akan kembali menduduki posisi 3500. Tepatnya level 3520 sebagai level resistence. ”Situasinya memang belum mendukung tetapi peluang rebound masih sangat terbuka,” tambahnya.
Menyudahi perdagangan, Rabu (2/3), Indeks terkoreksi 26,420 poin (0,76 persen) ke posisi 3.486. Sementara Indeks LQ45 turun 4,121 poin (0,66 persen) ke level 618,619. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) sebesar Rp 98,609 miliar di seluruh pasar. Transaksi hari ini didominasi oleh asing dengan total Rp 3,713 triliun. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 85.200 kali pada volume 3,123 miliar lembar saham senilai Rp 3,715 triliun. Sebanyak 67 saham naik, 148 saham turun, dan 85 saham stagnan.
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia. Indeks Komposit Shanghai turun tipis 4,65 poin (0,16 persen) ke level 2.914,28. Indeks Hang Seng jatuh 347,76 poin (1,49 persen) ke level 23.048,66. Indeks Nikkei 225 anjlok 261,65 poin (2,43 persen) ke level 10.492,38. Indeks Straits Times ambruk 37,38 poin (1,22 persen) ke level 3.030,22.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 800 ke Rp 13.650, Asahimas (AMFG) naik Rp 200 ke Rp 4.925, Multi Prima (LPIN) naik Rp 175 ke Rp 2.475, dan Bhakti Capital (BCAP) naik Rp 120 ke Rp 750.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.650 ke Rp 44.200, Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) turun Rp 500 ke Rp 11.450, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 350 ke Rp 36.450, dan Indocement (INTP) turun Rp 250 ke Rp 14.250. (*)

No comments:

Post a Comment