Performa indeks harga saham gabungan (IHSG) benar-benar menunjukkan keperkasaannya. Meski diawal-awal perdagangan sempat disapu koreksi, tetapi itu hanya berlangsung sesaat. Setelah itu indeks melenggang dengan mulus melewati angka 3560.
Gerakan indeks yang meyakinkan itu menggoda investor asing untuk turun gunung. Mereka secara perlahan masuk market dan melakukan akumulasi pada sejumlah saham perbankan. Tercatat investor asing melakukan akumulasi beli bersih (netbuy) senilai Rp 585,646 miliar. ”Ini efek domino dari kebijakan Bank Indonesia yang memarkir BI Rate dikisaran 6,75 persen. Makanya, bisa dilihat bagaimana saham-saham perbankan jadi objek aksi beli terutama investor asing,” tukas Cece Ridwan, analis Eko Capital, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (7/3).
Cece menyebutkan terdongkraknya indeks memang tidak lepas sepenuhnya dari kondisi dalam negeri yang kondusif. Nilai tukar rupiah juga masih cukup menjanjikan. Ekspektasi laporaran keuangan perusahaan menunjukkan gejala positif. Itu menandakan pertumbuhan indeks sepanjang 2010 yang signifikan dan sepenuhnya lepas dari 'bubble'. "Ekspektasi kinerja emiten telah begitu nyata dan itu mendorong pelaku pasar mulai mengambil kuda-kuda untuk memformulasikan investasi pada saham-saham dengan prospek cerah,” imbuhnya.
Karena itu, indeks hari ini diperkirakan masih akan tetap berada pada jalur positif. Indeks akan bergerak dikisaran support 3500 dan 3570 untuk resistence. Saham-saham yang masih menampakkan tanda-tanda laik dikoleksi antara lain Astra International (ASII), Semen Gresik (SMGR), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Astra Agro Lestari (AALI). ”Kemungkinan untuk tetap berada di zona hijau indeks masih sangat terbuka. Apalagi, investor sudah mulai pulih kepercayaannya,” imbuh Edwin Sebayang, analis pasar modal lainnya.
Menyudahi perdagangan Senin (7/3), indeks sukses mengawali pekan dengan menguat 18,81 poin (0,53 persen) menjadi 3.561,72. Indeks LQ 45 terangkat 4,81 poin atau 0,76 persen ke posisi 637,63. Transaksi sepanjang perdagangan mencatat volume saham sebanyak 2,117 miliar dengan 82,089 kali senilai Rp 3,519 triliun. Sebanyak 109 anjlok, menguat 89 saham, dan sisainya 103 saham tidak bergerak alias stagnan.
Sementara kondisi bursa-bursa regional sebagai berikut. Indeks Komposit Shanghai melesat 54,67 poin (1,86 persen) ke level 2.996,97. Indeks Hang Seng turun 95,67 poin (0,41 persen) ke level 23.313,19. Indeks Nikkei 225 anjlok 188,64 poin (1,76 persen) ke level 10.505,02. Indeks Straits Times turun tipis 0,17 poin (0,01 persen) ke level 3.061,14.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.600 ke Rp 37.750, Astra Agro (AALI) naik Rp 400 ke Rp 23.000, United Tractor (UNTR) naik Rp 250 ke Rp 23.700, dan Bank Mandiri (BMRI) naik Rp 200 ke 16.900. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.150 ke Rp 43.100, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 600 ke Rp 9.900, Indospring (INDS) turun Rp 500 ke Rp 8.500, dan Mayora (MYOR) turun Rp 200 ke Rp 9.450. (*)
No comments:
Post a Comment