Otoritas bursa mengklaim laporan keuangan emiten sepanjang 2010 bakal positif. Itu sejalan dengan kondisi perekonomian yang mengalami pertumbuhan secara signifikan. Dengan fakta itu, pihak bursa meramalkan kinerja emiten-emiten 2010 yang segera tuntas bulan ini akan lebih baik dibanding laporan keuangan 2009.
"Anda bisa melihat bagaimana Astra sukses mencetak sejarah dalam laporan keuangan 2010. Itu akan diikuti oleh emiten lain yang punya potensi sama,” ungkap Ito Warsito, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (2/3).
Ito menjelaskan membaiknya kinerja laporan keuangan emiten memantik pertumbuhan pasar domestic. Itu terlihat dari kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mengalami apresiasi hingga 46 persen. Fakta itu sekaligus mementahkan ramalan yang menyebut kenaikan indeks bersifat 'bubble'. ”Fakta ini cukup jelas memberi gambaran kepada investor untuk memasuki pasar dalam negeri dengan mantap,” imbuh Ito.
Kekhawatiran kekawatiran investor atas gejolak Libya, Ito menyebut hal tersebut biasa saja. Artinya, secara fundamental ekonomi dalam negeri tidak akan terpengaruh. Sebab, struktur ekonomi nasional sudah kokoh. Dan, investor tidak perlu khawatir dengan kenyataan yang terjadi di Timur Tengah (Timteng). "Saya tetap percaya dan berkeyakinan pasar domestik akan tumbuh. Hanya memang pertumbuhannya tidak sedahsyat edisi 2010,” ucap Ito. Merujuk beberapa laporan keuangan emiten yang sudah masuk menunjukkan kinerja positif. "Saya yakin kinerja laporan emiten pada 2010 sebanyak 80 persen akan positif," tambah Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI.
Sementara beberapa laporan keuangan emiten yang sudah rilis antara lain PT Astra International Tbk (ASII) yang mencatat laba bersih pada 2010 naik 43 persen menjadi Rp 14,3 triliun, dari Rp 10,04 triliun pada tahun sebelumnya. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengantongi laba bersih naik 48,56 persen menjadi Rp 1,141 triliun pada 2010, dibanding periode sama tahun lalu Rp 768,265 miliar. PT Astra Graphia Tbk (ASGR) juga mengalami kenaikan laba bersih pada 2010 mencapai Rp 118,41 miliar (76,78 persen) dari periode sebelumnya Rp 66,95 miliar.
Selain itu, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga mencatat laba bersih naik 46,1 persen menjadi Rp 1,03 triliun pada 2010, dari Rp 707,5 miliar. PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatat kenaikan laba bersih menjadi Rp 221,909 miliar pada 2010, dari Rp 171,808 miliar. Sedangkan, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan laba bersih sebesar 39,15 persen dari 335,551 juta dolar AS di 2009 menjadi 204,151 juta dolar AS di 2010. Laba PT Indosat Tbk (ISAT) tergerus 56,8 persen menjadi Rp 647,2 miliar pada 2010, dari edisi sama tahun lalu dikisaran Rp 1,498 triliun. (*)
No comments:
Post a Comment