Friday, 10 December 2010

Indeks Terpangkas Profit Taking

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa harus mengakhiri pengembaraan di zona hijau. Indeks tidak mampu melanjutkan tren positifnya setelah didera aksi profit taking. Padahal, indeks selama dua hari terakhir begitu perkasa menunjukkan penguatan dan sempat bertengger di level baru. ”Koreksi yang terjadi pada indeks bersifat wajar. Apalagi ini momennya bertepatan dengan akhir pekan dimana pelaku pasar memilih berlibur,” ungkap Deddy Ertanto, analis Capital Price ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (10/12).
Selain itu sebut Deddy, sejumlah saham unggulan telah mengalami valuasi harga. Saham-saham blue chip tersebut mengalami telanan setelah investor secara serempak melakukan aksi jual. Kondisi tersebut menurut Deddy, dikatakan lumrah ketika pelaku pasar merealisasikan keuntungan dengan melakukan aksi ambil untung. ”Ini juga tidak mengganggu posisi indeks menuju level baru. Dalam jangka panjang indeks masih tetap menuju level 3800 pada pengujung tahun nanti,” ulas Deddy.
Sementara mengenai fluktuasi bursa global dan regional menyusul penrunan peringkat Irlandia lanjut Deddy, tidak banyak berpengaruh secara signifikan. Merujuk pada kasus krisis Yunani beberapa waktu lalu, indeks relative tidak terpengaruh. Sebab, investor nyaris mengabaikan gejolak yang mendera situasi tersebut karena dalam negeri aman. ”Politik ekonomi dan fundamental ekonomi dalam negeri stabil, saya kira itu yang menjamin kepercayaan investor,” imbuh Deddy.
Alhasil, efek aksi profit taking itu, indeks terlempar ke posisi 3747,714 alias melemah 38,383 poin (1,02 persen). Indeks LQ45 terkoreksi 8,227 poin (1,21 persen) ke level 671,509. ”Relly indeks relative cepat dan akhirnya tersandung aksi profit taking,” ungkap Leo Herlambang, pengamat pasar modal. Perdagangan secara keseluruhan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 139.259 kali pada volume 18,48 miliar lembar saham senilai Rp 14,53 triliun. Sebanyak 83saham naik, 149 saham turun dan 80 saham stagnan.
Bursa-bursa regional; Indeks Komposit Shanghai naik 30,98 poin (1,10 persen) ke level 2.841,92. Indeks Hang Seng turun 100,44 poin (0,43 persen) ke level 23.071,36. Indeks Nikkei 225 turun 73,93 poin (0,72 persen) ke level 10.211,95. Indeks Straits Times turun 24,23 poin (0,75 persen) ke level 3.185,97.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 600 ke Rp 29.050, Indo Citra (INCF) naik Rp 200 ke Rp 3.200, Astra Otoparts (AUTO) naik Rp 200 ke Rp 16.300, dan Hexindo (HEXA) naik Rp 100 ke Rp 6.900. (*)

No comments:

Post a Comment