PT Semen Gresik Tbk (SMGR) sepanjang 2011 bakal melakukan serangkaian aksi korporasi Aksi itu mulai akuisisi produsen semen Malaysia dan menerbitkan obligasi senilai USD 300 juta. Tidak hanya itu, Perseroan berencana melakukan penambahan kapasitas produksi dengan debottlenecking dan optimalisasi produksi. ”Itu dilakukan sebagai kelanjutan raihan kinerja positif perseroan sepanjang 2010,” ungkap Dwi Sutjipto, Direktur Utama SMGR di Jakarta, Rabu (15/12).
Realisasi akuisisi terhadap perusahaan semen negeri Jiran bertujuan menambah kapasitas produksi perseroan. Di mana nantinya, dengan tuntasnya akuisisi itu, perseroan akan mampu menambah kapasitas produksi sebanyak 1,5 juta ton semen. Hanya saja, Dwi tidak mau membocorkan nilai akuisisi yang bakal dilancarkan tersebut.
Akuisisi rampung, pada 2012 kapasitas produksi akan melonjak 26,5 juta ton termasuk dengan tambahan dari penyelesaian pabrik baru di Tuban, Jawa Timur dan Tonasa. Peningkatan produksi ini diklaim mampu memberikan kontribusi pendapatan lebih dari 20 persen. Sementara sepanjang 2010, kinerja SMGR mendapat pengakuan pihak ketiga. Para praktisi keuangan dan profesional di bidang finansial melakukan penilaian terhadap BUMN produsen semen terbesar itu sebagai perusahaan emiten dengan kinerja terbaik.
Karenanya, SMGR dinobatkan sebagai BUMN terbaik untuk kategori bidang non keuangan sektor industri semen dan pupuk. Selain itu, Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto, juga dinobatkan sebagai Tokoh Finansial Terbaik Indonesia (TFI) 2010. ”Ini saya dedikasikan untuk seluruh karyawan,” ucap Dwi.
Dwi patut berbangga, SMGR dan dirinya terpilih setelah melalui seleksi ketat dari tim juri berkualitas. Tim juri itu antara lain Hotbonar Sinaga, Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), Prof Dr Rhenald Kasali guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Djoni Rolindrawan, Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, Ronald T Andi Kasim, Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), D Aditya Sumanagara, mantan CEO PT Aneka Tambang Tbk, yang sempat terpilih sebagai Top Executive Listed Companies, Krisna Wijaya, Komisaris PT Bank Mandiri Tbk, dan Primus Dorimulu, Direktur Globe Media Group, yang melakukan penilaian sejak Oktober hingga akhir November 2010.
Tim juri menekankan strategi para CEO dalam memenangkan persaingan, melakukan inovasi dan pembenahan di dalam perusahaan, termasuk mengelola sumber daya manusia. Seleksi awal ditetapkan berdasarkan kinerja finansial masing-masing perusahaan di sektornya.
Kinerja finansial emiten dinilai berdasarkan delapan kriteria yakni return setahun, pertumbuhan penjualan tiga tahun, net operating margin, return on equity (ROE), asset turn over (ATO), volatilitas saham, likuiditas saham, dan pertumbuhan laba operasi tiga tahun. Calon nominasi diambil dari 153 emiten dari 401 emiten yang memenuhi syarat pemeringkatan berdasarkan kinerja finansial perusahaan selama tiga tahun berturut 2007-2009.
Selanjutnya, 17 CEO emiten dari daftar The Best 100 Listed Companies diikutsertakan dalam perhitungan achievement dan improvement untuk ROA (return on assets) dan ROE Juni 2010 dan kapitalisasi pasar per Oktober 2010. ”Proses seleksi cukup ketat, bersyukur kami atas prestasi ini,” terus Dwi. (*)
No comments:
Post a Comment