Friday, 17 December 2010

Eks Menhub Jabat Komut TLKM

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tengah melakukan pembicaraan intensif dengan operator GSM di Kamboja. Dalam aksi tersebut perseroan berusaha keras untuk menjadi mayoritas dengan minimal 51 persen saham. Target akuisisi tersebut diharap rampung pada 2011. "Sejak dari awal kita mematok untuk menjadi mayoritas. Artinya, paling minimal melakukan akuisisi 51 persen saham," ujar Rinaldi Firmansyah, Dirut TLKM, di Jakarta, Jumat (17/12).
Hanya saja, rencana perseroan tersebut untuk menjadi penguasa baru telekomunikasi di daratan Kamboja dipastikan tidak berjalan mulus. Setidaknya, TLKM harus terlebih dahulu bersaing dengan 3 operator yang sama-sama masuk untuk mengakuisisi operator GSM di Kamboja. "Kenapa Kamboja menjadi prioritas ekspansi? Itu karena pasar telekomunikasi di sana masih di bawah 50 persen. Jadi, peluangnya masih sangat besar,” tambahnya.
Rinaldi menambahkan, saat ini tim yang sudah dibentuk masih mencoba menyelesaikan segala persyaratan. Pihak Kamboja berharap agar pada 2011 sudah terealisasi. Tetapi, kata Rinaldi, belum bisa dipastikan waktu tepatnya. Sebaliknya, industri telekomunikasi di Indonesia sudah terlalu banyak pemainnya. Ada 11 perusahaan, 5 di antaranya GSM dan 6 CDMA. Sehingga trennya mengarah menjadi konsolidasi. Apakah hal ini juga yang melandasi rencana merger Flexi dan Esia? ”Itu kita masih lakukan evaluasi. Masih dibahas. Yang terbaik adalah 100 persen di GSM yaitu Telkomsel,” jelasnya.
Selain itu, TLKM secara grup saat ini sudah menjadi nomor satu di Indonesia. Perseroan merancang strategi sampai lima tahun mendatang agar prestasi tetap bisa dipertahankan. Di mana intinya adalah TIME (Telecomunication, Information, Multimedia and Edutainment).
Semnetara itu, Jusman Syafii Djamal terpilih sebagai Komisaris Utama PT TLKM menggantikan Tanri Abeng. Mantan Menteri Perhubungan (Menhub) itu akan menjadi mitra kerja Rinaldi Firmansyah yang masih dipercaya menjadi Direktur Utama. Selain Jusman, penghuni baru di jajaran komisaris adalah Rudiantara (Komisaris independen) menggantikan Arif Arryman (almarhum) dan Johnny Swandi Sjam (Komisaris independen) menggantikan P Sartono. Sedangkan jajaran direksi tidak ada perubahan. ”Kami akan mulai aktif Januari 2011,” tukas Jusman.
Sebagai langkah awal, Jusman segera melakukan take finding tentang semua hal yang ada di TLKM. Pada intinya, ungkap Jusman, TLKM di capital market harus tetap blue chip dan terus menjadi pemimpin pasar. ”Nanti kita petakan,” ucapnya.
Di lain pihak, beredar kabar bahwa Tanri Abeng digadang-gadang menjadi Komisaris Utama Telkomsel. Itu dilakukan untuk bisa meluluskan niat menjadikan Singtel sebagai mitra. ”Oh itu saya baru dengar,” tampik Rinaldi. Tanri sendiri ketika ditanya peran barunya usai lengser dari jabatan komisaris utama TLKM mengatakan ingin fokus di dunia pendidikan. ”Mau lebih konsentrasi di dunia pendidikan dan membangun perguruan tinggi,” tuturnya. (*)

No comments:

Post a Comment