Thursday, 16 December 2010

Piaggio Bangun Pabrik USD 6 Juta

Produsen sepeda motor (skuter) asal Italia, Piaggio&C. S.p.a, menganggarkan dana senilai USD 6 juta untuk memperkuat jaringan bisnisnya di Indonesia. Dana segar itu akan dipakai untuk mendirikan PT Piaggio Indonesia (PTPI) pada 2011 mendatang. Maklum, pasar motor Indonesia diprediksi berkembang pesat di masa mendatang. ”Kucuran dana tersebut sudah termasuk perekrutan tenaga kerja, pembangunan jaringan pemasaran, marketing dan promosi,” ungkap Sergio Mosca, Vice President Indonesia Business Development Asia 2 Wheeler Piaggio, di Jakarta, Kamis (16/12).
Saat ini manajemen mencari partner dibidang distributor guna penjualan produk Piaggio yang 100 persen skuter matik (skutik). Langkah awal, mencari sedikitnya enam distributor pada masing-masing Provinsi dan 70 dealer. Artinya, pada setiap provinsi yang ditarget rata-rata 10 dealer. ”Prioritas utama kota besar macam Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan kota lainnya,” tambah Sergio.
Sergio melanjutkan, pihaknya akan berupaya meyakinkan rekan kerja dan konsumen sepeda motor Indonesia. Pihaknya menggaransi kalau roduknya berkualitas dan bernilai tinggi. Selain itu, juga didesain coock untuk alam dan masyarakat indoneisa. ”Kami menyadari pasar potensial di Indonesia. Jadi, ini peluang bagus,” tuturnya.
Piaggio mendapat keuntungan sejarah karena merek Vespa di Indonesia sangat populer. Mereka mendata bahwa hampir semua produk Piaggio, khususnya Vespa, sejak tahun 1960-an sampai saat ini masih beredar di jalanan. Selain itu, Vespa club Indonesia merupakan komunitas sepeda motor yang terbesar di Indonesia. ”Sejarah produk kami dalam pasar Indonesia sejk 1992. Di mana kalau itu Vespa Indonesia meraih penjualan 30 ribu unit per tahun,” lanjutnya.
Meski begitu, penjualan Piaggio di Indonesia saat ini sangat minim. Data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat sepanjang 2009 Piaggio tidak melakukan penjualan dan tahun ini ditarget mencapai seribu unit dari beberapa produk terbaru. Di mana penjualan terbesar di kawasan Asean adalah Vietnam 55 ribu unit.
Sementara Piaggio sejak pertengahan 1980 hingga 2000 melakukan perakitan di Indonesia bekerjasama dengan PT Danmotor Vespa Indonesia. Lokal konten produknya mencapai 60 persen dan sisanya impor dari Italia. Produk terakhir yang dirilis adalah Vespa PX 150cc pada tahun 2000. Nah, mulai Juni 2011, Piaggio akan menjual produk yang dirakit di pabrik Vietnam. Efeknya, harganya mencapai 40 persen lebih murah karena ada skema Asian China Free Trade Agreement (ACFTA). Dibanding saat ini impor langsung dari Italia sehingga terbeban pajak sangat tinggi. Nantinya Vespa LX yang sekarang seharga sekitar Rp 45 juta akan tergerus hampir setengahnya sehingga ada di kelas harga Honda Tiger.
Sementara Costantino Sambuy, Executive Vice President Asia 2 Wheel Business Piaggio, menambahkan untuk saat pihaknya masih mengandalkan pabrik Vietnam berkapasitas 200 ribu unit per tahun. Pihaknya baru akan berpikir untuk kembali melakukan perakitan di Indonesia jika penjualan terus meningkat.
Tahun 2011 Piaggio Group yang terdaftar di Bursa Efek Milan itu menyiapkan Euro 300 juta dana ekspansi dan lebih dari 50 persen di antaranya mengarah ke Asia. Sebab kontribusi terhadap revenue dari Asia terus meningkat dari 2005 yang hanya 8 persen menjadi 25 persen pada 2010. Pada 2009 Piaggio Group menjual total 607.700 kendaraan di seluruh dunia yang terdiri atas skuter, sepeda motor, dan kendaraan roda tiga dan empat. Sebanyak 410.300 di antaranya adalah roda dua dan 197.400 kendaraan komersil. Hasil konsolidasi penjualan bersih sebesar Euro 1,486 miliar. Hasil konsolidasi EBITDA sebesar Euro 200,8 juta, hasil sebelum pajak sebesar Euro 74,1 juta, dan laba bersih mencapai Euro 47,4 juta. (*)

No comments:

Post a Comment