PT Indofood Agri Resources Ltd (IAR), anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melepas kepemilikan 8 persen saham PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP). Pelepasan itu, diyakini dapat meningkatkan likuiditas saham LSIP. Sebab, dengan pelepasan itu kepemilikan publik akan meningkat menjadi 40,5 persen.
Berdasar keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan, direksi IAR bersama anak-anak perusahaannya telah menjual sebanyak 109.521.000 lembar saham biasa LSIP atau mewakili 8 persen dari total saham. Nilainya mencapai Rp 1,27 triliun atau setara USD 183,8 juta seharga Rp 11.600 per lembar saham yang dijual.
Dari total saham yang dijual, 42.111.000 lembar atau 3,1 persen diantaranya akan dijual kepada PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), anak perusahaan yang 90 persen sahamnya dimiliki IAR senilai Rp 488,5 miliar. Sisanya, sebanyak 67.410.000 lembar saham yang dijual atau mewakili 4,9 persen dari total saham yang diterbitkan LSIP dijual kepada sejumlah investor tertentu melalui penjualan langsung senilai Rp 782 miliar.
LSIP merupakan anak usaha IAR. Sebelum dilakukan penjualan saham itu, grup memiliki sekitar 64,4 persen dari total saham yang telah diterbitkan LSIP. Sekitar 56,4 persennya dimiliki PT SIMP dan sekitar 8 persen milik IAR. "Setelah dilakukan penjualan kepada publik, kepemilikan saham grup di LSIP turun dari semula 64,4 persen menjadi sekitar 59,5 persen dan LSIP akan tetap menjadi anak perusahaan IAR," tandas Mark Wakeford, Chief Executive Officer IAR.
LSIP mempunyai kegiatan usaha utama mulai dari pembibitan, penanaman, pengolahan perkebunan, pengolahan dan penjualan produk produk kelapa sawit, juga karet, kakao, dan teh. "Nilai penjualan sebesar Rp 11.600 per lembar saham yang dijual merupakan hasil negosiasi yang dilakukan secara wajar atau arm's length dan merupakan harga yang disepakati oleh pembeli dan penjual. Hasil penjualan tersebut akan memperkuat posisi keuangan IAR," tukasnya.
Mark menambahkan, LSIP yang 35,6 persen sahamnya dimiliki publik pascapenjualan itu diyakini likuiditasnya akan meningkat. Itu karena kepemilikan publik akan meningkat menjadi sekitar 40,5 persen. Selain itu juga LSIP dapat menikmati tarif pajak penghasilan wajib pajak badan yang lebih rendah 20 persen dibanding tarif standar sebesar 25 persen berdasar peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Adapun penjualan saham IAR sekitar 3,1 persen ke PT SIMP dilakukan dalam upaya mengonsolidasikan seluruh kepemilikan saham grup di Lonsum ke dalam PT SIMP sehingga bisa menyederhanakan struktur korporasi grup. (*)
No comments:
Post a Comment