BUMN konstruksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan perolehan kontrak baru sepanjang kuartal empat sebesar Rp 3,938 triliun. kontrak baru itu diantaranya pembangunan PLTU Balikpapan 2x100 MW senilai Rp 2,3 triliun, pembangunan Apron Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp 156 miliar dan pembangunan Jalan Layang Non-Tol Kampung Melayu–Tanah Abang sebesar Rp 214 miliar. ”Tambahan kontrak baru tersebut membaut target kami terlampau dikisaran Rp 8 triliun,” ungkap Kurnadi Gularso,
Corporate Secretary ADHI di Jakarta, Rabu (22/12).
Selain itu sebut, Kurnadi deretan kontrak proyek baru itu, ditambah dengan diraihnya proyek baru terkini, yaitu pembangunan lanjutan Pusat Pendidikan, Pelatihan & Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang-Sentul, Jawa Barat. Proyek tersebut bernilai Rp 1 triliun. Kemudian perolehn kontrak baru berupa proyek PLTU 2x7 di Tanjung Selor, Kalimantan Timur, senilai Rp 268 Miliar. "Ini membuktikan keseriusan ADHI dalam menggarap proyek-proyek EPC di Indonesia," imbuh Kurnadi.
Sedangkan hingga Oktober 2010, ADHI telah membukukan kontrak baru senilai Rp 6,5 triliun. Itu didapat setelah perseroan meraih komitmen proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Timur, yaitu proyek PLTU di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur berkapasitas 2×100 megawatt (MW) dengan nilai Rp 2,3 triliun. Pada proyek PLTU itu, Adhi Karya menggandeng Sinohydro Corporate Limited dari China sebagai mitra kerja.
Perseroan memperkirakan nilai kontrak baru yang dicatatkan perseroan hingga pengujung tahun sekitar Rp 8 triliun. Jumlah tersebut lebih rendahh ketimbang proyeksi awal tahun sebesar Rp 9,8 triliun. Perolehan kontrak baru itu, lanjutnya mengacu dari data proyek yang telah ditandatangani maupun yang akan dijalin perseroan sampai penghujung 2010. "Kontrak baru Rp 9,8 triliun itu kan proyeksi pada awal tahun, perkiraan kita sampai akhir tahun ini kontrak baru sekitar Rp 8 triliun, mungkin bisa lebih," tandasnya beberapa waktu lalu,
Di antara proyek baru sampai akhir 2010, sekitar Rp 2 triliun diharapkan berasal dari pengerjaan konstruksi dua ruas jalan tol yang saat ini tengah di evaluasi pemerintah. Nilai kontrak proyek konstruksi jalan tol yang ditargetkan perseroan sampai dengan akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp 2,75 triliun. (*)
No comments:
Post a Comment