Wednesday, 13 April 2011

Tambah Kapasitas Produksi 90 ribu Ton


PT International Nickel Tbk (INCO) bakal meningkatkan kapasitas produksi nikel menjadi 90 ribu metrik ton per tahun. Penambahan kapasitas itu, sejalan dengan proses optimalisasi fasilitas produksi Sorowako yang dimulai akhir 2011. Dalam tempo lima tahun ke depan, rencana itu bakal melebihi angka saat ini dikisaran 73 ribu metrik ton per tahun. "Proses produksi ini akan kami lancarkan dalam waktu dekat. Harapannya, bisa terwujud pada 2015 mendatang," ujar Tony Wenas, Direktur Utama INCO, di Jakarta, Rabu (13/4).
Tony menjelaskan, proses peningkatan produksi itu meliputi optimalisasi fasilitas produksi Sorowako. Di mana di dalam proses itu termasuk peningkatan pekerjaan tungku pembakaran (furnace) yang akan dimulai pada akhir 2011. Perseroan juga akan melakukan penambangan nikel di semua lokasi. Tidak terkecuali pada lokasi tambang baru dengan cara bersamaan atau simultan, tidak secara konvensional seperti yang dilakukan saat ini. "Proyek ini sudah dalam tahap akhir, implementasinya tahun ini dan tinggal menunggu persetujuan pemerintah," ulasnya.
Guna memuluskan langkah itu, perseroan membutuhkan dana awal sebesar USD 132 juta. Dana sebesar itu telah dianggarkan ke dalam biaya belanja barang modal (capex) tahun 2011. Sementara, total kebutuhan capex yang dibutuhkan pada tahun ini mencapai USD 232 juta. "Total capex mencapai USD 232 juta. Sebanyak USD 100 juta digunakan untuk penyelesaian proyek Karebbe, dan sisanya USD 132 dialokasikan untuk kebutuhan peningkatan kapasitas produksi," tambah Fabio Bechara, Direktur dan Chief Financial Officer INCO.
Dana capex itu diperoleh dari kas internal dan pinjaman. Khusus untuk proyek Karebbe, perseroan telah melakukan penarikan sebesar USD 150 juta dari sisa fasilitas pinjaman ekspor dari Mizuho Corporate Bank Ltd dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Fasilitas itu diperoleh perseroan pada november 2009 total sebesar USD 300 juta. "Pendanaan proyek Karebbe senilai USD 410 juta diperoleh dari kas internal dan dari pinjaman fasilitas senior ekspor dari dua bank Jepang," jelas Fabio.
Proyek Karebbe adalah proyek pembangunan pembangkit listrik di bendungan Karebbe. Proyek itu ditarget rampung pada Agustus mendatang. Dan, itu akan menghasilkan daya listrik sebesar 90 mega watt. Pembangunan pembangkit untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi dan akan mengurangi penggunaan bahan bakar thermal yang berbiaya tinggi. (*)

No comments:

Post a Comment