Tuesday, 26 April 2011

Indeks Jalani Episode Negatif


Episode buruk terus membayangi Indeks harga saham gabungan (IHSG). Tercatat dua hari beruntun indeks dipaksa parkir di zona negatif. Itu terjadi menyusul eksodusnya investor asing setelah market global bergerak volatile. ”Indeks berada di bawah tekanan dan bergerak tidak pasti. Itu wajar karena sudah mengalami apresiasi beberapa hari terakhir,” ungkap Reza Priyambada, Managing Research PT Indosurya Asset Management, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (26/4).
Selanjutnya sebut Reza, indeks masih akan mengalami koreksi sepanjang 2-3 hari ke depan. Deraan pelemahan itu akan dimanfaatkan investor untuk mengatur strategi sebelum melakukan aksi beli. Setelah ada indikasi membaik, secara bergelombang investor akan enyerbu pasar dan memberondong saham bluechip sebagai objek koleksi. ”Saat itulah, indeks akan terkena efek domino dan berpotensi mengalami rebound,” tandas Reza.
Koreksi indeks itu tidak berdiri sendiri. Sejumlah pengaruh menyergap indeks seperti arah bursa regional yang berada di area negatif. Investor asing yang mengambil posisi jual menjadi salah satu katalis tertekannya indeks. Di mana tercatat ivestor asing melakukan penjualan bersih (net foreign sell) sebesar Rp 126,682 miliar. ”Itu situasi yang dialami indeks sepanjang dua hari terakhir. Ke depan indeks akan segera bangkit menuju rekor yang lebih tinggi,” katanya. ”Investor masih menunggu kebijakan The Fed terkait dengan suku bunga dan program stimulus,” ulas Purwanto Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas.
Di sisi lain sebut Purwoko, laporan kinerja emiten kuartal kedua masih akan menjadi katalis bagi pasar untuk beberapa hari mendatang. Karena itu, indeks pada perdagangan hari ini akan bergerak dikisaran support 3742 dan resistance 3.789. Saham-saham pilihan antara lain Indo Food Sukses Makmur (INDF), AKRA, Semen Gresik (SMGR).
Menyudahi perdagangan Selasa (26/4), indeks terkoreksi 13,67 poin (0,36 persen) menjadi 3.774,87. Indeks LQ45 juga turun 3,34 poin (0,49 persen) ke posisi 676,03. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 113.354 kali, pada volume saham yang diperdagangkan mencapai 4,567 miliar lembar dengan total nilai Rp 3,149 triliun. Sebanyak 104 saham menguat, 107 saham turun, dan 112 saham stagnan.
Sementara, saham-saham yang mengalami pelemahan antara lain saham Bank Jabar Banten (BJBR) turun Rp 30 ke Rp 1.280, Ultra Jaya Milk (ULTJ) turun Rp 40 ke Rp 1.440, Kalbe Farme (KLBF) turun Rp 75 ke Rp 3.600. Sementara, tercatat bursa regional diantaranya Indeks Hang Seng melemah 130,93 poin (0,54 persen) ke level 24.007,38, Indeks Nikkei-225 turun 113,67 poin (1,17 persen) ke level 9.558,69, dan Indeks Straits Times melemah 11,70 poin (0,37 persen) ke level 3.176,02. (*)

No comments:

Post a Comment