
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), sepanjang 2011 mematok marketing sales sebesar Rp 4 triliun. Guna memuluskan langkah itu, perseroan bakal meluncurkan 10 sub-cluster. Peluncurkan hunian teranyar itu merupakan bagian integral pengembangan BSDE City tahap dua.
Sub-Kluster yang akan diluncurkan itu menyasar segmen menengah. Dimana harganya dibanderol di kisaran Rp 600 jutaan hingga Rp 3 miliaran per unit. “Kami tetap memberikan yang terbaik bagi kalangan menengah. Di mana mereka selalu mencari nilai lebih dari investasi termasuk rumah,” ungkap Harry Budi Hartanto, Direktur Utama, BSDE di Jakarta, akhir pecan lalu.
Dan, merujuk fakta itu, BSDE mencoba menyajikan yang terbaik khususnya dalam menyediakan hunian berkualitas. Duni property di kawasan BSDE akan tetap tumbuh dengan pesat ke depan. Parameternya adalah terus melonajknya harga tanah dari tahun ke tahun. ”Vareasi kenaikannya hingga menyentuh level 20 persen per tahun,” imbuh Harry.
Selain itu, respon masyarakat terbukti sangat tinggi. Itu bisa dilihat dari tingginya tingkat penyerapan. Hampir seluruh produk baru yang diluncurkan selalu sold out dalam durasi waktu singkat. ”Saya kira ini tidak lepas dari mendukungnya infrastruktur sebagai akses dari dan ke Jakarta,” ulasnya.
Sementara itu, angka penjualan marketing itu sekitar 37,5 persen dikontribusi anak-anak perusahaan yaitu PT Duta Pertiwi Tbk, PT Sinar Mas Wisesa dan PT Sinar Mas Teladan, sisanya sebesar 62,5 persen berasal dari penjualan produk perumahan maupun unit komersial di BSD City. “Sepanjang 2011, kami telah menganggarkan dana Rp 2 triliun untuk pengembangan proyek perumahan, komersial dan infrastruktur,” tandas Harry.
Sementara itu pada 2010 lalu, BSDE berhasil mencatat lonjakan laba bersih 28 persen dari Rp 308,73 miliar pada 2009 menjadi Rp 394,40 miliar. Lonjakan ini berhasil dicapai meski pertumbuhan pendapatan usaha Perseroan naik 3 persen dari Rp 2,41 triliun pada 2009 menjadi Rp 2,47 triliun pada 2010.
Angka Pendapatan usaha BSD disumbang penjualan produk berupa rumah tinggal, tanah, pusat pendidikan, strata title, bangunan industri, rumah toko dan perkantoran sebesar 74 persen dan sisanya 26 persen berasal dari pendapatan yang berkelanjutan (recurring income). (*)
No comments:
Post a Comment