Monday, 18 April 2011

Kupon Obligasi MTF Tak Terjebak Benchmark


Perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, PT Mandiri Tunas Finance (MTF), menerbitkan obligasi senilai Rp 600 Miliar. Obligasi yang terbagi dalam empat seri itu dibanderol dengan kupon bunga dikisaran 8-11,15 persen. Sementara tenornya ditetapkan mulai 370 hari hingga 4 tahun. “Kami tidak menggunakan benchmark dan spread. Itu karena bergerak sangat fluktuatif,” tutur Dadang Suryanto, Direktur Investment Banking PT Mandiri Sekuritas, selaku penjamin emisi, di Jakarta, Senin (18/4).
Empat seri obligasi MTF itu antara lain seri A bertenor selama 370 hari dengan kupon bunga berkisar 8-8,75 persen per tahun. Sementara seri B bertenor 2 tahun dengan kupon bunga 9-9,75 persen per tahun. Kemudian seri C, bertenor 3 tahun memiliki kisaran kupon bunga 9,25-10,25 ersen per tahun. Sedangkan seri D bertenor 4 tahun, memiliki kupon 10,5-11,15 persen per tahun.
Menurut Dadang, pergerakan SUN yang fluktuatif itu membuat, kupon langsung ditetapkan. Acuan yang dipakai berdasar referensi penerbitan obligasi PT Astra Sedaya finance (ASF) dan PT Federal International Finance (FIF), beberapa waktu lalu. Pada penerbitan obligasi ASF, seri A ditetapkan kupon 7,95 persen, seri B dengan kupon 8,9 tahun, seri C 9,7 persen dan seri D sebesar 10 persen. Sementara untuk penerbitan obligasi FIF, seri A ditetapkan pada 7,8 persen, seri B pada kupon 8,8 persen dan seri C pada 9,6 persen. “Penetapan itu jelas menguntunga investor,” tambahnya.
Masa penawaran awal (book building) obligasi itu, dilakukan pada 18 April 2011 hingga 28 April 2011. Sementara tanggal efektif berlangsung pada 6 Mei 2011. Sedangkan masa penawaran pada 10-13 Mei 2011, yang akan dilanjutkan dengan penjatahan pada 16 Mei 2011 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Mei 2011.
MTF optimistis penerbitan obligasi itu akan terserap pasar. Sebab, saat ini pasar obligasi tengah meningkat sejalan dengan terjaganya suku bunga Bank Indonesia (SBI) pada level 6,75 persen. Namun, untuk penerbitan obligasi ini, tidak akan menambah jumlah porsi yang ditawarkan. Pasalnya, porsi itu merupakan kesepakatan dari pemegang saham. “Sehingga sizenya tetap meski mengalami kelebihan permintaan,” ucapnya.
Tahun ini perseroan menargetkan pembiayaan sebesar Rp 6,5 triliun naik 42,86 persen dari Rp 4,55 triliun tahun lalu. Guna mencapai target itu, perseroan akan menggunakan 60 persen joint financing dengan induk usaha yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Sementara sisanya akan berasal dari penerbitan surat berharga dan pinjaman perbankan. “Sisanya tengah kami jajaki dengan beberapa perbankan,” tambah Ignatius Susatyo Wijoyo, Direktur Utama MTF.
Sementara untuk kebutuhan pinjaman perbankan diperkirakan sebesar Rp 2 triliun. Saat ini, penjajakan masih dilakukan dengan beberapa bank. Beberapa bank itu antara lain Bank Central Asia (BCA), Bank Panin, China Trust dan beberapa perbankan lainnya. Selain menambah pembiayaan, berencana menambah kantor cabang menjadi 66 kantor cabang seluruh Indonesia, pada akhir 2011. Saat ini, jumlah cabang yang dimiliki sebanyak 46 kantor cabang. “Anggaran untuk menambah kantor cabang itu sebesar Rp 100-200 juta per tahun, untuk satu kantor,” tukasnya. (*)

No comments:

Post a Comment