
Fluktuasi masih akan menyandera gerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada lanjutan perdagangan hari ini. Itu yang membuat indeks tidak terlalu bergerak impresif. Indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat, mengantisipasi keluarnya data-data ekonomi global. “Secara teknikal penguatan masih akan berlangsung. Namun, indeks masih akan bergerak volatile dengan kecenderungan menguat,” ungkap Purwoko Sartono, analis PT Panin Sekuritas, di Jakarta, Rabu (13/4).
Sejumlah data-data ekonomi global, terutama AS telah mulai dirilis. Pelaku pasar akan cenderung mengambil opsi wait and see, sebelum menentukan langkah lanjutan apakah akan kembali melakukan pembelian atau penjualan. Jika melihat secara teknikal, beberapa saham-saham unggulan memang masih berada pada level harga yang dianggap murah, paska penurunan beberapa hari lalu.
Namun, adanya kekhawatiran melemahnya data ekonomi terbaru dari negara adi kuasa itu. Selain itu, pergerakan harga minyak dunia serta komoditas, juga menjadi perhatian investor. Jika, minyak dan komoditas kembali menguat, maka akan memberi sentimen positif bagi indeks dalam negeri. Sementara sentimen domestik masih belum berpengaruh. Penetapan suku bunga Bank Indonesia (SBI) pada level sama dari bulan sebelumnya yaitu 6,75 persen, diyakini menjadi penopang jika sentimen eksternal memburuk. “Secara teknikal, akan ada resistance. Pelaku pasar masih akan memburu saham-saham yang telah turun cukup dalam,” tambahnya.
Purwoko mengatakan, pergerakan indeks masih akan berkisar pada level 3.700. Dimana untuk posisi support akan berada pada level 3.723, sementara resistance pada level 3.750. Untuk rekomendasi saham-saham pilihan antara lain SMGR, BUMI, ITMG dan GGRM.
Terpisah Jeff Tan, Analis PT Sinarmas Sekuritas, menyebutkan pergerakan Indeks masih mencerminkan volatilitas tinggi. Belum adanya katalis yang cukup kuat, menjadikan indeks masih bisa bergerak dua arah. Secara teknikal pun, indeks menurutnya belum cukup kuat kembali melanjutkan penguatan yang signifikan. Dimana pelaku pasar masih akan mengantisipasi berbagai kemungkinan, seiring data-data ekonomi global yang akan dirilis. “Data ekonomi AS yang akan dirilis serta pergerakan bursa regional dapat memberikan sentimen terhadap indeks,” tutur Jeff Tan.
Jeff menilai pergerakan Indeks masih dalam space terbatas. Dimana posisi support akan berada pada level 3.719 dan resistance pada 3.752. Sementara untuk pilihan saham, dia merekomendasikan beli antara lain INTP, UNTR, BUMI dan ROTI. Menyudahi perdagangan Rabu (13/4), Indeks naik tipis 15,180 poin (0,40 persen) ke level 3.734,413. Sementara Indeks LQ45 naik 3,699 poin (0,55 persen) ke level 668,598. Investor terlihat masih ragu untuk mengalirkan dananya ke pasar saham. Kekhawatiran akan sentimen negatif dari krisis nuklir Jepang masih membayangi investor. Meskipun pemerintah Jepang menyatakan krisis sudah terkendali.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 99.120 kali pada volume 3,884 miliar lembar saham senilai Rp 4,827 triliun. Sebanyak 127 saham naik, 83 saham turun, dan 109 saham stagnan. Transaksi investor asing, tercatat melakukan bersih (foreign net sell) senilai Rp 23,537 miliar di seluruh pasar. (*)
No comments:
Post a Comment