Monday, 3 January 2011

Gerhana Matahari Angkat Konfidensi Investor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan di zona hijau. Langkah tersebut menjadi bekal berharga untuk mengulangi hal serupa pada perdagangan lanjutan hari ini. Investor sedang diselimuti konfidensi tinggi untuk masuk pasar. Di samping itu, Januari effec membawa investor melakukan perburaun saham-saham murah. ”Indeks hari ini akan kembali menunjukkan penguatannya. Investor sudah melihat data dan fakta ke depan akan lebih menjanjikan,” tukas Gema Merdeka Goeyardi, anali UOB Kay Hian Securities, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (3/1).
Gema menyebutkan, berdasar perhitungan astronaci, berbarengan dengan terjadinya gerhana Matahari, di mana kepercayaan diri investor akan menguat. Hal tersebut akan memantik pelaku pasar terdorong masuk lantai bursa untuk melakukan akumulasi beli. Investor tidak peduli dengan kondisi pasar karena sudah diselimuti keinginan kuat. ”Oreintasi investor adalah uang. Secara psikologis efek Gerhana Matahari tersebut mengangkat kepercayaan investor,” imbuh Gema.
Di samping itu, sambung Gema investor akan menjatuhkan pilihan pada sejumlah saham pertambangan, nikel dan timah. Itu sejalan dengan membaiknya harga komoditas yang terus membaik. Karenanya, indeks akan mencoba bergerak dikisaran 3725 untuk support dan 3778 untuk resistence. Sejumlah saham layak dikoleksi antara lain PT Adaro Energy (ADRO), International Nikle (INCO) dan PT Bumi Resources (BUMI).
Sementara penguatan market kemarin efek dari gerakan pelaku pasar yang tengah memperbaiki portofolio. Mereka tengah mengincar saham dengan kinerja terbaik. Saham-saham property menjadi buruan sejalan dengan rencana pemerintah membangun infrastruktur. Meroketnya harga komoditas macam minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah dunia memberi sentimen positif pada Indeks. "Peluang indeks menguat kembali masih terbuka,” Ahmad Riyadi, Analis Millenium Danathama Securities.
Ahmd menyebutkan, emiten saham-saham pertambangan dipekirakan menuai kinerja apik. Akibat melonjaknya laba tersebut membawa perbaikan pada posisi PER (rasio harga terhadap laba per saham) perusahaan. Selain itu, secara eksternal indeks dipengaruhi penutupan Bursa Saham Regional yang didominasi penguatan.
Menutup perdagangan, Senin (3/1), indeks menguat 24,005 poin (0,65 persen) ke posisi 3.727,517. Sementara Indeks LQ45 naik 6,573 poin (0,99 persen) ke level 667,951. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 101.733 kali pada volume 4,653 juta lembar saham senilai Rp 4,989 triliun. Sebanyak 122 saham naik, 92 saham turun dan 67 saham stagnan. Kondisi bursa-bursa Asia beragam. Indeks Hang Seng melesat 400,60 poin (1,74%) ke level 23.436,05. Indeks Straits Times naik 45,01 poin (1,41 persen) ke level 3.235,05. Indeks Kospi menguat 19,08 poin (0,93 persen) ke level 2.070,08.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 3.550 ke Rp 54.300, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.050 ke Rp 41.050, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp 1.000 ke Rp 23.950, dan Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 600 ke Rp 26.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 1.500 ke Rp 11.000, Unilever (UNVR) turun Rp 450 ke Rp 16.050, Astra Otoparts (AUTO) turun Rp 250 ke Rp 13.700, dan Bank Danamon (BDMN) turun Rp 200 ke Rp 5.500. (*)

No comments:

Post a Comment