Friday, 21 January 2011

Transaksi ETF Pangkas Indeks

Indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk kesekian kalinya parkir di zona negatif. Dengan kondisi tersebut indeks sepanjang 2011 mengalami koreksi 9,59 persen. Aksi jual besar-besaran itu menerpa indeks menyusul adanya transaksi Exchange Trader Fund (ETF) yang jatuh tempo senilai USD 100 juta. "Secara fundamental indeks tidak ada masalah. Itu hanya bersifat teknikal dengan adanya transaksi ETF yang jatuh tempo," ungkap Billy Budiman, Head of Technical Analyst PT Batavia Prosperindo Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (21/1).
Transaksi ETF semacam reksadana dengan kontrak bernama EIDO. Di mana sebagai underlying saham-sahamnya tersebar di LQ45. Saham-saham unggulan tersebut antara lain PT Astra International (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bumi Resources (BUMI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT United Tractor (UNTR), PT Semen Gresik (SMGR) dan, PT Uni Lever (UNVR). "Ya, gara-gara transaksi ETF ini, hedge fund lain ikut keluar. Efeknya, saham-saham yang masuk dalam lingkaran transaksi ETF melorot dan indeks terdepak dari posisi 3400," imbuh Billy.
Billy meyakini indeks untuk sementara akan terus tertekan. Itu seiring dengan keluarnya sejumlah pelaku pasar asing. Mereka out sementara dan memanfaatkan membaiknya kondisi pasar yang sedang terjadi di negeri asalnya. ”Ya, paling-paling dua Minggu mereka rehat dulu. Ntar juga mereka masuk lagi,” tukasnya.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (21/1), Indeks jatuh 74,575 poin (2,16 persen) ke level 3.379,543. Sementara Indeks LQ45 ambruk 15,481 poin (2,56 persen) ke level 590,236. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 119.204 kali pada volume 3,824 miliar lembar saham senilai Rp 6,853 triliun. Sebanyak 48 saham naik, 179 saham turun dan 78 saham stagnan.Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan saham bersih (foreign nett sell) sebanyak Rp 1,03 triliun di seluruh pasar.
Kondisi bursa Asia sebagai berikut. Indeks Komposit Shanghai melesat 38,29 poin (1,43 persen) ke level 2.715,95. Indeks Hang Seng turun 126,84 poin (0,53 persen) ke level 23.876,86. Indeks Nikkei 225 jatuh 162,79 poin (1,56 persen) ke level 10.274,52. Indeks Straits Times melemah 20,48 poin (0,64 persen) ke level 3.185,00.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Bank Danamon (BDMN) naik Rp 150 ke Rp 6.000, Modern Internasional (MDRN) naik Rp 125 ke Rp 2.375, Samudera Indonesia (SMDR) naik Rp 100 ke Rp 4.250, dan Matahari (MPPA) naik Rp 100 ke Rp 1.740.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) turun Rp 1.400 ke Rp 20.550, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 1.150 ke Rp 22.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.050 ke Rp 20.450, dan Unilever (UNVR) turun Rp 1.000 ke Rp 14.250. (*)

No comments:

Post a Comment