Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) dua kali beruntun bergerak di zona hijau. Hal serupa sepertinya akan tersaji pada perdagangan hari ini. Karena itu, reboundnya indeks tersebut diprediksi akan berlanjut. Kepercayaan investor pun perlahan namun pasti sudah mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. "Kalau saya lihat indeks sepanjang pekan ini akan menunjukkan keperkasaannya. Kekhawatiran investor mulai tereduksi," tutur Gema Merdeka Goeyardi, Analis UOB Kay Hian Securities, ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (26/1).
"Asing sudah mulai kembali melongok bursa. Kemungkinan untuk netbuy pada perdagangan hari ini cukup potensial. Selain itu, ada kemungkinan sisa dana Rights Issue Bank Mandiri (BMRI) masuk pada saham-saham unggulan," tambah Willy Sanjaya, Analis Lautandana Sekuritas kala dihubungi terpisah. Willy menilai, lonjakan harga komoditas dunia seperti timah juga akan menjadi sentimen positif. Dengan kemungkinan tersebut, investor akan mencoba saham-saham unggulan yang sudah mengalami terpaan koreksi. Indeks sebut Willy akan bergerak dikisaran support dan resistence 3443 dan 3557. Saham yang akan menyukong penguatan indeks antara lain PT Bank Jabar Banten (BJBR), Bumi Resources Mineral (BRMS), Timah (TINS), Energy Mega Persada (ENRG), International Nikle Indonesia (INCO), Krakatau Steel (KRAS) dan PT Bumi Resources (BUMI). "Saham-saham perbankan akan menjadi pemicu penguatan indeks hari ini. Potensi itu terlihat dari gerakan indeks yang sukses melewati angka 3500," ujar Viviet S Putri Analis Anegerah Sekurindo Indah Sekuritas.
Viviet menjelaskan investor asing mulai melakukan akumulasi beli. Pada perdagangan kemarin setidaknya asing telah melakukan akumulasi beli bersih (netbuy) senilai Rp 537,1 miliar. Asing akan merangkul saham-saham unggulan seperti Astra Group dan Perbankan. Saham perbankan misalnya Bank Jabar Banten (BJBR), CIMB Niaga (BNGA), Bank Tabungan Negara (BBTN) masih layak koleksi. Secara teknikal indeks akan mengitari 3415-3515 untuk support dan resistence. "Dengan masuknya asing, market akan kembali bergairah," ucapnya.
Pada perdagangan Rabu (26/1), indeks naik 67,811 poin (1,97 persen) ke level 3.501,717. Sementara Indeks LQ45 naik 15,204 poin (2,52 persen) ke posisi 618,419. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 124.460 kali pada volume 3,595 miliar lembar saham senilai Rp 5,5 triliun. Sebanyak 93 saham naik, 100 saham turun dan 81 saham stagnan. Investor asing mulai kembali menanam modalnya di lantai bursa, transaksi pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) sebanyak Rp 537,135 miliar.
Bursa regional rata-rata bertengger di zona hijau. Indeks Komposit Shanghai melesat 31,31 poin (1,17 persen) ke level 2.708,74. Indeks Hang Seng naik 54,41 poin (0,23 persen) ke level 23.843,24. Indeks Nikkei 225 melemah 62,52 poin (0,60 persen) ke level 10.401,90. Indeks Straits Times melonjak 39,82 poin (1,25 persen) ke level 3.220,97.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.600 ke Rp 49.400, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.200 ke Rp 38.100, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.200 ke Rp 50.400, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 800 ke 22.450. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Multi Prima (LPIN) turun Rp 625 ke Rp 3.050, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 25.400, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 500 ke Rp 22.350, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 12.900. (*)
No comments:
Post a Comment