Friday, 25 February 2011

Konfidensi Asing Luruh

Sepanjang pekan ini indeks harga harga saham gabungan (IHSG) dilanda ketidakpastian. Fluktuasi market dan kekhawatiran konflik Timur Tengah (Timteng) menjadi salah satu pemicu anomaly gerakan indeks tersebut. Efeknya, sepanjang pekan itu indeks lebih banyak diwarnai koreksi dengan bumbu aksi jual.
Nuansa serupa sejatinya terjadi sejak awal perdagangan akhir pekan kemarin. Tetapi, untungnya indeks terselamatkan pada menit-menit terakhir. Itu terjadi setelah investor melakukan akumulasi beli pada sejumlah saham unggulan menyusul laporan keuangan yang mereka lansir menunjukkan tanda-tanda positif dan meningkatkan kepercayaan investor.
”Indeks terselamatkan dengan aksi beli yang dilakukan pelaku pasar setelah mendapat kepastian hasil laporan keuangan emiten 2010 sangat baik dan memberi harapan,” ungkap Viviet S Putri, Analis Anugerah Sekurindo Indah, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (25/2).
Hanya saja, penguatan indeks yang tersaji kemarin tidak diikuti oleh transaksi beli asing. Sepekan terakhir, indeks lebih banyak diwarnai aksi jual asing. Dalam perdagangan kemarin, misalnya tercatat tidak kurang netsell asing mencapai setidaknya Rp 299 miliar. ”Ini efek dari belum ada kepastian pasar yang terus bergejolak,” imbuhnya.
Memang sebagai pengamat menilai indeks cenderung trading rangenya bergerak sideways. Investor sepertinya masih mengkhawatirkan tingginya harga minyak dunia yang bisa membengkakkan biaya operasional perusahaan. Efeknya, secara umum investor masih berhati-hati. Itu bisa dilihat dari fluktuasi harga saham yang terjadi sepanjang perdagangan. Investor juga mengkhawatirkan kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu bisa saja mencabut subsidi BBM karena tingginya harga minyak dunia yang menyebabkan beban APBN yang semakin membesar. ”Secara teknikal, indeks belum menentukan arah yang jelas,” imbuh Deni Hamzah, Analis Corfina Capital.
Menyudahi perdagangan Jumat (25/2), indeks menguat 4,398 poin (0,12 persen) ke level 3.443,53. Sementara Indeks LQ45 naik 0,05 persen ke level 607,7. Volume perdagangan tercatat sebanyak 2,88 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,85 triliun. Sebanyak 136 saham naik, 76 saham turun dan 84 saham stagnan. Asing terlihat lebih banyak melakukan penjualan atau terjadi net foreign sell senilai Rp 299,4 miliar.
Di Asia Shanghai stabil, Hang Seng naik 1,82 persen, KLSE turun 0,04 persen, Nikkei naik 0,71 persen, Seoul naik 0,69 persen. Saham-saham yang turun tajam adalah MBAI naik 6,08 persen ke Rp 12.200, HMSP naik 1,37 persen ke Rp 25.750, ADMF naik 1,92 persen ke Rp 10,600, UNTR naik 0,65 persen ke Rp 23.050, ASII naik 0,29 persen ke Rp 51.550, dan BUMI naik 5,4 persen ke Rp 2.925. (*)

No comments:

Post a Comment