Thursday, 24 February 2011

Astra Otoparts Cetak Laba Bersih Rp 1,141 triliun

PT Astra Graphia Tbk (ASGR) sepanjang 2010 mencetak laba bersih Rp 118,41 miliar alais naik 76,78 persen dibanding periode sama tahun lalu dikisaran Rp 66,95 miliar. Pertumbuhan laba didorong peningkatan penjualan perseroan sebesar 17,22 persen menjadi Rp 1,565 triliun dibanding periode sama dilevel Rp 1,335 triliun. Laba kotor perseroan naik 18,87 persen menjadi Rp 456,95 miliar dibanding Rp 384,41 miliar pada 2009.
Seiring meningkatnya penjualan, beban usaha ASGR tercatat naik 9,96 persen menjadi Rp 298,61 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 271,55 miliar. Setelah dikurangi beban, laba usaha perseroan mencapai Rp 158,33 miliar, naik 40,3 persen dibanding Rp 112,86 miliar pada tahun sebelumnya. Selain itu perseroan memperoleh keuntungan selisih kurs sebesar Rp 1,118 miliar dimana pada periode sama tahun 2009, perseroan rugi kurs Rp 7,48 miliar. Beban bunga ASGR tercatat sebesar Rp 3,38 miliar, turun 80 persen dibanding Rp 16,86 miliar tahun 2009.
Setelah dikurangi beban pajak Rp 40,118 miliar dan ditambah laba hak minoritas Rp 118,41 miliar, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 118,414 miliar (Rp 87,79 per saham), meningkat 76,87 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 66,94 miliar (Rp49,64 per saham)
Sementara PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatat laba bersih Rp 1,141 triliun sepanjang 2010. Laba perseroan melonjak tajam 48,56 persen dibanding periode sama tahun lalu dikisaran Rp 768,265 miliar. Merujuk laporan keuangan perseroan Kamis (24/2), laba bersih AUTO ditopang pencapaian pendapatan bersih sebesar Rp 6,255 triliun.
Pendapatan perseroan naik 18,8 persen dari 2009, yang sebesar Rp 5.265 triliun. Beban penjualan juga meningkat dari Rp 4,317 triliun menjadi Rp 5,102 triliun. Laba kotor anak usaha Grup Astra pun mencapai Rp 1,152 triliun, atau naik tipis dibandingkan periode sebelumnya Rp 948,617 miliar. Beban usaha yang mencapai Rp 573,115 miliar, membawa kinerja laba usaha AUTO pada level Rp 573,115 miliar. Laba usaha perseroan naik 36,75 persen dari tahun sebelumnya Rp 419,991 miliar. Laba sebelum pajak pun meningkat menjadi Rp 1,394 triliun, setelah adanya penambahan bagian laba bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities sebesar Rp 761,161 miliar. Laba sebelum pajak perseroan naik 47,2 persen dibanding periode sebelumnya, Rp 947 miliar.
Laba sebelum hak minoritas mencapai Rp 1,225 triliun, dengan kinerja laba bersih sepanjang Januari-Desember 2010 sebesar Rp 1,141 triliun. Laba bersih naik 48,56 persen dibanding periode sebelumnya Rp 768,265 miliar. Laba bersih per saham pun mencapai Rp 1.480 per lembar, naik dari sebelumnya Rp 996 per lembar.
Di sisi lain, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18,16 persen menjadi Rp 8,84 triliun. Peningkatan penjualan dikarenakan hasil jual kelapa sawit meningkat 18,48 persen menjadi Rp 10,32 triliun. Namun, penjualan karet justru turun drastis 98,61 persen menjadi Rp 824 miliar.
Laporan keuangan audit AALI menyebutkan, peningkatan penjualan ditopang penjualan di Sumatra yang naik 19,84 persen menjadi Rp 4,47 triliun. Penjualan di Kalimantan juga meningkat 19,10 persen menjadi Rp 3,96 triliun. Sedangkan, penjualan dari Sulawesi meningkat tipis jadi 11,55 persen menjadi Rp 1,91 triliun. Laporan keuangan juga menjelaskan kalau panen AALI terbesar dibeli PT Wilmar Nabati Indonesia sebanyak 21,93 persen, PT Smart Tbk 13,29 persen, PT Multimas Nabati Asahan sebanyak 1,33 persen dan sisanya dibeli perusahaan lainnya.
Hasil laba usaha produsen kelapa sawit ini juga meningkat menjadi Rp 2,99 triliun. Dibanding tahun 2009 yang hanya Rp 2,61 triliun. Tak heran hasil laba bersih AALI juga meningkat 21,69 persen menjadi Rp 2,02 triliun. Padahal akhir 2009, laba bersih AALI hanya Rp 1,66 triliun. Laba bersih per saham AALI juga naik jadi Rp 1.280,7 per saham naik, dari 2009 yang hanya Rp 1.054,55 per saham. (*)

No comments:

Post a Comment