Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mulus. Saham-saham properti group Ciputra diperkirakan akan menyanggah indeks bertahan di level 3600. Selain itu, saham dari sektor pertambangan dan perbankan akan ikut menyokong penguatan indeks sepanjang perdagangan hari ini.
”Aroma profit taking memang masih cukup kuat. Tetapi, tekanan dan dorongan dari sektor properti, perbankan dan pertambangan lebih kuat,” ungkap Cece Ridlwan, analis Eco Capital, ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (13/10).
Cece menyebut, selain itu indeks juga akan didukung penguatan rupiah, harga komoditas berkat laporan keuangan kuartal tiga yang melebih estimasi pelaku pasar. Di sisi lain, aliran dana asing masih akan masuk ke pasar Indonesia. ”Regional market dan bursa global sepertinya masih bergerak di jalur positif. Ini yang akan mendorong asing tetap melantai di bursa,” imbuhnya.
Cece menambahkan, memang secara teknis Indeks masih belum lepas sepenuhnya dari serbuan taking profit. Karenanya, indeks akan mencoba menjelajahi wilayah baru dikisaran support resistance 3550-3600. ”Sepertinya, indeks masih akan bergerak inline dengan hari ini (kemarin, Red),” tambah Asti Pohan, analis BNI Securities di tempat terpisah.
Dengan posisi itu, para analis merekomendasikan sejumlah saham yang laik untuk dikoleksi pada perdagangan hari ini. Saham-saham itu macam Ciputra Development (CTRA), Ciputra Surya (CTRS), Ciputra Property (CTRP), Lipo Karawaci (LPKR), Bukit Serpong Damai (BSDE). Sektor perbankan, Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Tabungan Negara (BBTN), dan Bank Rakyat indonesia (BBRI). PT Aneka Tambang (ANTM), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Indo Tambangraya (ITMG).
Pada penutupan perdagangan, Rabu (13/10), Indeks melesat 64,731 poin atau setara 1,82 persen ke level 3.611,979. Indeks LQ 45 naik 10,955 poin (1,66 persen) ke level 672,445. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 189.103 kali pada volume 9,394 miliar lembar saham senilai Rp 6,674 triliun. Sebanyak 174 saham naik, 50 saham turun dan 63 saham stagnan.
Kondisi bursa-bursa Asia rata-rata positif. Indeks Komposit Shanghai naik 19,95 poin (0,70 persen) ke level 2.861,36. Indeks Hang Seng naik 335,99 poin (1,45 persen) ke level 23.457,69. Indeks Nikkei 225 naik 14,87 poin (0,16 persen) ke level 9.403,51. Indeks Straits Times naik 47,13 poin (1,50 persen) ke level 3.196,49.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 3.500 ke Rp 35.000, Unilever (UNVR) naik Rp 1.300 ke Rp 18.700, Indotambang Raya (ITMG) naik Rp 1.000 ke Rp 43.650, dan Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 750 ke Rp 24.350.
Sementara saham-saham yang turun cukup tinggi dan masuk dalam kategori top losers Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke RP 49.550, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 200 ke Rp 2.300, Fast Food (FAST) turun Rp 200 ke Rp 8.800, dan Jaya Real Property (JRPT) turun Rp 170 ke Rp 1.200. (*)
”Aroma profit taking memang masih cukup kuat. Tetapi, tekanan dan dorongan dari sektor properti, perbankan dan pertambangan lebih kuat,” ungkap Cece Ridlwan, analis Eco Capital, ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (13/10).
Cece menyebut, selain itu indeks juga akan didukung penguatan rupiah, harga komoditas berkat laporan keuangan kuartal tiga yang melebih estimasi pelaku pasar. Di sisi lain, aliran dana asing masih akan masuk ke pasar Indonesia. ”Regional market dan bursa global sepertinya masih bergerak di jalur positif. Ini yang akan mendorong asing tetap melantai di bursa,” imbuhnya.
Cece menambahkan, memang secara teknis Indeks masih belum lepas sepenuhnya dari serbuan taking profit. Karenanya, indeks akan mencoba menjelajahi wilayah baru dikisaran support resistance 3550-3600. ”Sepertinya, indeks masih akan bergerak inline dengan hari ini (kemarin, Red),” tambah Asti Pohan, analis BNI Securities di tempat terpisah.
Dengan posisi itu, para analis merekomendasikan sejumlah saham yang laik untuk dikoleksi pada perdagangan hari ini. Saham-saham itu macam Ciputra Development (CTRA), Ciputra Surya (CTRS), Ciputra Property (CTRP), Lipo Karawaci (LPKR), Bukit Serpong Damai (BSDE). Sektor perbankan, Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Tabungan Negara (BBTN), dan Bank Rakyat indonesia (BBRI). PT Aneka Tambang (ANTM), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Indo Tambangraya (ITMG).
Pada penutupan perdagangan, Rabu (13/10), Indeks melesat 64,731 poin atau setara 1,82 persen ke level 3.611,979. Indeks LQ 45 naik 10,955 poin (1,66 persen) ke level 672,445. Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 189.103 kali pada volume 9,394 miliar lembar saham senilai Rp 6,674 triliun. Sebanyak 174 saham naik, 50 saham turun dan 63 saham stagnan.
Kondisi bursa-bursa Asia rata-rata positif. Indeks Komposit Shanghai naik 19,95 poin (0,70 persen) ke level 2.861,36. Indeks Hang Seng naik 335,99 poin (1,45 persen) ke level 23.457,69. Indeks Nikkei 225 naik 14,87 poin (0,16 persen) ke level 9.403,51. Indeks Straits Times naik 47,13 poin (1,50 persen) ke level 3.196,49.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 3.500 ke Rp 35.000, Unilever (UNVR) naik Rp 1.300 ke Rp 18.700, Indotambang Raya (ITMG) naik Rp 1.000 ke Rp 43.650, dan Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 750 ke Rp 24.350.
Sementara saham-saham yang turun cukup tinggi dan masuk dalam kategori top losers Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke RP 49.550, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 200 ke Rp 2.300, Fast Food (FAST) turun Rp 200 ke Rp 8.800, dan Jaya Real Property (JRPT) turun Rp 170 ke Rp 1.200. (*)
No comments:
Post a Comment